RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah :
SD Mutiara Singaraja
Kelas/ Semester :
V/ 2
Mata pelajaran :
Matematika
Alokasi Waktu :
3 x pertemuan
A.
Standar
Kompetensi :
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan bangun
datar.
B.
Kompetensi Dasar :
6.4.Menyelidiki
sifat-sifat kesebangunan dan simetri
C.
Indikator :
6.4.1.
Menentukan
sifat-sifat kesebangunan
6.4.2.
Menentukan sumbu
simetri dan simetri lipat dari berbagai bangun datar.
6.4.3.
Menentukan
simetri putar dari berbagai bangun datar.
D.
Tujuan
Pembelajaran :
1. Melalui demonstrasi siswa dapat menentukan
sifat-sfiat kesebangunan.
2. Melalui diskusi siswa dapat menentukan sumbu simetri
dan simetri lipat dari berbagai bangun datar.
3. Melalui diskusi siswa dapat menentukan simetri putar
dari berbagai bangun datar.
·
Nilai budaya dan
karakter bangsa yang terintegrasi yaitu:
1.
Melalui
pemberian tugas siswa dapat teliti
dalam mengerjakannya.
2.
Melalui diskusi
kolompok siswa dapat berkerjasama
dengan temannya.
3.
Dalam
pembelajaran siswa dapat disiplin dalam
pembelajaran dan kegiatan diskusi.
4.
Melalui
pemberian tugas siswa dapat memiliki tanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan.
E.
Materi
Pembelajaran
1.
Sifat-sifat
kesebangunan
Perhatikan bangun-bangun berikut!
Trapesium ABCD dan PQRS
dikatakan sebangun karena;
a.
Memiliki bentuk
yang sama.
b.
Memiliki ukuran
yang sama atau sebanding
c.
Kedua bangun
tersebut saling berhimpit
d.
Memiliki
sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
2.
Sumbu simetri
dan simetri lipat
Simetri berarti seimbang
pada bagian atas, bawah, kanan, dan kiri. Jika kedua belah bagian suatu benda
sama, dikatakan simetris. Sumbu simetri
adalah garis lipatan yang terbentuk satelah melakukan simetri lipat. Sedangkan simetri lipat adalah gerak lipat yang
memindahkan bangun ke bangun itu sendiri.
Perhatikan contoh berikut!
`m` adalah garis lipat
atau sumbu simetri, sedangkan ke empat cara melipatnya disebut `simetri lipat`,
jadi bangun tersebut memiliki 4 simetri lipat.
3.
Simetri putar
Suatu bangun datar, jika
diputar pada titik pusat yang sama, dapat kembali menempati bingkainya lebih
dari satu kali dalam satu putaran penuh, bangun itu dikatakan memiliki simetri
putar. Banyaknya simetri
putar suatu bangun adalah banyaknya kemungkinan benda itu diputar sehingga
tepat menempati bingkainya kembali.
Perhatikan contoh dibawah
ini!
Segitiga ABC (I) adalah
sebuah segitiga samasisi dengan sudutsudut A, B, dan C. Titik P adalah titik
pusat segitiga samasisi ABC. Jika segitiga ABC (I) diputar dengan titik pusat P
sejauh 120o searah jarum jam, maka posisinya menjadi seperti pada
gambar II. Posisinyamenjadi: A menempati B, B menempati C, dan C menempati A. Jika
posisi gambar II diputar lagi sejauh 120o, maka posisinya menjadi
seperti pada gambar III, dan posisi sekarang (dari keadaan I) menjadi: A
menempati C, B menempati A, dan C menempati B. Jika posisi III diteruskan dengan
putaran 120o lagi, maka posisinya seperti pada gambar IV tampak A
kembali ke A, B kembali ke B, dan C kembali ke C seperti keadaan awal pada
gambar I.
Gerak putar yang
diperlihatkan tersebut disebut simetri putar.
Gambar II memperlihatkan
putaran pertama,
Gambar III memperlihatkan
putaran kedua,
Gambar IV memperlihatkan
putaran penuh.
F.
Strategi
Pembelajaran
1.
Model
Pembelajaran : Realistic Mathematics
Education (RME)
2.
Metode : ceramah, penugasan, tanya jawab, dan
demonstrasi.
G.
Kegiatan Pembelajaran
·
Pertemuan I (2
x 35 menit)
1.
Kegiatan Awal
(15 menit)
a.
Guru bersama
siswa mengucapkan salam pembuka.
b.
Kegiatan
apersepsi (anak-anak perhatikan ubin yang ada dibawah kalian! Bagaimanakah
bentuknya?)
c.
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
2.
Kegiatan Inti
(45 menit)
a.
Eksplorasi
-
Guru memberikan
permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan kesebangunan.
-
Siswa menyimak
permasalahan dari guru.
-
Guru membimbing
siswa dalam memecahkan masalah tersebut.
-
Masing-masing
siswa menyiapkan jawaban atas permasalahan yang diberikan.
-
Siswa diarahkan
untuk mendiskusikan jawabannya dengan temannya.
-
Siswa
menyimpulkan suatu konsep dari hasil diskusi melalui bimbingan guru.
-
Guru memberikan
contoh soal yang berkaitan pengukuran sudut
b.
Elaborasi
-
Guru memberikan
LKS kapada masing-masing siswa.
-
Guru mebimbing
siswa dalam mengejakan LKS.
-
Beberapa siswa
mengerjakan LKS di papan tulis.
-
Siswa lain
menanggapi.
c.
Konfirmasi
-
Guru memberikan
umpan balik berupa pengutan kepada siswa.
-
Guru memberikan
konfirmasi mengenai jawaban siswa.
-
Guru bersama
siswa melakukan refleksi.
3.
Kegiatan Penutup
(10 menit)
a.
Guru bersama
siswa menyimpulkan materi pembelajaran
b.
Guru memberikan
tindak lanjut.
·
Pertemuan II (3
x 35 menit)
1.
Kegiatan Awal
(15 menit)
a.
Guru bersama
siswa mengucapkan salam pembuka.
b.
Kegiatan apersepsi
(anak-anak pernahkah memperhatikan kupu-kupu atau layang-layang?apabila ditarik
garis di tengah secara vertikal maka akan terdapat bagian kanan dan kiri yang
sama.)
c.
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
2.
Kegiatan Inti
(80 menit)
a.
Eksplorasi
-
Guru memberikan
permasalahan kontekstual yang simetri lipat dan simetri putar.
-
Siswa menyimak
permasalahan dari guru.
-
Guru membimbing
siswa dalam memecahkan masalah tersebut.
-
Masing-masing
siswa menyiapkan jawaban atas permasalahan yang diberikan.
-
Siswa diarahkan
untuk mendiskusikan jawabannya dengan temannya.
-
Siswa
menyimpulkan suatu konsep dari hasil diskusi melalui bimbingan guru.
-
Guru memberikan
contoh soal yang berkaitan pengukuran sudut
b.
Elaborasi
-
Guru memberikan
LKS kapada masing-masing siswa.
-
Guru mebimbing
siswa dalam mengejakan LKS.
-
Beberapa siswa
mengerjakan LKS di papan tulis.
-
Siswa lain
menanggapi.
c.
Konfirmasi
-
Guru memberikan
umpan balik berupa pengutan kepada siswa.
-
Guru memberikan
konfirmasi mengenai jawaban siswa.
-
Guru bersama
siswa melakukan refleksi.
3.
Kegiatan Penutup
(10 menit)
a.
Guru bersama
siswa menyimpulkan materi pembelajaran
b.
Guru memberikan
tindak lanjut.
H.
Sumber Belajar
1.
Buku
‘Matematika’ untuk SD dan MI Kelas IV. Pengarang Soenarjo. 2008 Penerbit Pusat
Perbukuan Depdiknas.
2.
Buku
‘Matematika’ untuk SD dan MI Kelas IV. Pengarang Dwi Priyo Utomo dan Ida
Arijany. 2008 Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas.
3.
Media berupa
alat peraga
4.
LKS
I.
Penilaian Hasil
Belajar
1.
Tehnik penilaian : Tes dan Non-tes
2.
Bentuk instrumen : Uraian dan Lembar Observasi
3.
Contoh instrumen : terlampir
Lembar Observasi
No
|
No. Induk siswa
|
Kriteria
|
Skor
|
|||
Teliti
|
kerjasama
|
disiplin
|
Tanggung jawab
|
|||
1
|
||||||
2
|
||||||
3
|
||||||
dst
|
*Keterangan:
Penilaian
dilakukan dengan skor skala 5 yaitu: 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2
(kurang), 1(sangat kurang) pada kolom yang tersedia.
Untuk menentukan nilai siswa:
Nilai
Siswa =
Kriteria Nilai :
0 – 37 = Tidak tuntas (E)
38 – 67
= Tidak tuntas (D)
68 – 77
= Tuntas (C)
78 – 87
= Tuntas (B)
88 – 100
= Tuntas (A)
|
||||
|
||||
Mengetahui,
Kepala
Sekolah
SD
Mutiara Singaraja
I
Md Sumarga Jaya, S.Pd, M.Pd.
NIP
19681120198804 1 001
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Pertemuan I
(siklus I)
Nama siswa :
.........................
Tujuan :
1.
Dapat menentukan
kesebangunan antar bangun datar melalui sifat-sifat kesebangunan.
Dari gambar-gambar di bawah ini, bangun
datar mana yang sebangun? Selidiki berdasarkan sifat-sifat kesebangunan!
Jawaban:
.....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Pertemuan II
(siklus I)
Nama siswa :
.........................
Tujuan :
1.
Dapat menentukan
sumbu simetri dan simetri lipat suatu bangun datar.
2.
Dapat menentukan
simetri putar suatu bangun datar.
a.
Tunjukkan gambar-gambar
di bawah ini yang mempunyai simetri lipat. Kemudian gambarlah semua sumbu
simetrinya dan hitunglah banyaknya
b. Tentukan banyaknya simetri putar bangun-bangun di
bawah ini.
Jawaban:
.....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
TES HASIL BELAJAR SIKLUS I
NAMA :
NO. ABSEN :
Jawablah
soal-soal di bawah ini!
1. Dua
orang tukang masing-masing mengerjakan tugasnya di ruangan yang berbeda. Tukang
I memasang keramik berbentuk persegi dengan ukuran 30 cm × 30 cm. Tukang II
memasang marmer berbentuk persegi yang berukuran 60 cm x 60 cm. Apakah keramik
dan marmer itu sebangun? Jelaskan.
2. Pak
Bayu membuat kolam berbentuk persegi panjang. Panjang kolam 5 m dan lebar 3 m.
Apakah bentuk kolam Pak Bayu sebangun dengan persegi panjang di samping?
Jelaskan.
3.
Nita
mempunyai selembar kertas putih berukuran panjang 30 cm dan lebar 21 cm. Kertas
itu dilipat menurut sumbu simetri, seperti gambar di atas, sehingga menjadi
persegi panjang kecil. Apakah kertas semula dengan kertas lipatan itu sebangun?
4.
Buatlah
gambar persegi yang sebangun dengan persegi di samping!
5.
Tentukanlah simetri lipat dari ke duan
bangun berikut ini!
6.
Tentukan banyaknya
simetri lipat pada bangun berikut!
7.
Tentukan simetri lipat dan simetri putar
dari bangun-bangun berikut ini!
8.
Apakah sepasang
segi lima dan sepasang segi enam selalu sebangun?
9.
Perhatikan gambar berikut ini!
10. Ayah membeli kaca jendela berbentuk persegi panjang.
Ukuran kaca dengan bingkai jendela sama dan sebangun. Berapa kemungkinan cara
yang dapat ayah lakukan untuk memasang kaca jendela?
Twitter: @budiHamadara
Facebook: KomangBudi Anaketiga
asalamualaikum. pak saya meminta file dalam bentuk word? soalnya gambarnya tidak jelas
BalasHapus